Sabtu, 28 Juni 2014

PENTINGNYA KERJA SAMA GURU DAN ORANG TUA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR DAN PERILAKU ANAK




 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Satu persepsi tujuan yang sama guru dan orang tua dalam pendidikan yakni mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini sebagai penunjang pencapaian visi Bangsa Indonesia berdasarkan ketetapan MPR RI No. IV/2004 tentang GBHN (1996:66).
Hal besar itu akan diawali dari pendidikan dari orang tua sebagai pendidik pertama dalam rumah tangga. Sebagai tindak lanjut pendidikan, orangtua yang mempunyai ruang lingkup dan kapasitas yang sangat terbatas maka anak itu disekolahkan.
Disinilah dibutuhkan kerja sama yang baik antara guru dan orangtua murid, sehingga murid senantiasa tetap berada dalam kontrol-kontrol. Dengan demikian murid tidak mempunyai peluang untuk melakukan hal-hal yang mengarah pada tindakan yang melanggar tatanan kemasyarakatan.
Dengan kerja sama antara guru dan murid menyebabkan terjadinya pertukaran informasi antara guru dan orangtua sekitar fenomena dan peristiwa yang melingkupi diri murid dalam kehidupan sehari-harinya. Pertukaran informasi sekitar fenomena kehidupan murid baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat merupakan suatu titik nadi kehidupan yang perlu diperhatikan oleh guru dan orangtua dalam rangka mengawasi aktivitas keseharian murid, khususnya dalam aktivitas belajarnya.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua murid, masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para murid. Interaksi semua pihak yang terkait akan mendorong murid untuk senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan bersemangat. Hubungan timbal balik antara orangtua dan guru yang benilai informasi tentang situasi dan kondisi setiap murid akan melahirkan suatu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar murid baik di sekolah maupun di rumah.
Hubungan kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah penting. Hal ini tidak tercapai akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar, dan akan menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, maka diperlukan langkah-langkah yag dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari murid yang dilakukan oleh orangtua, guru dan keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut. Walaupun kendala yang dihadapi yang tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua dirumah atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah bentuk hubungan kerja sama antara guru dan orang tua dalam meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak ?
2.      Teknik apa saja yang dapat digunakan dalam melakukan kerja sama antara guru dan orang tua dalam meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak ?

1.3. Tujuan Penulisan
            Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah yang dibimbing oleh dosen Hj. Suryani, M. Si. Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui:
1.      Bentuk hubungan kerja sama orangtua dengan guru, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak.
2.      Teknik-teknik yang baik dalam melakukan kerja sama antara guru dan orang tua untuk meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak.

1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dari makalah ini adalah:
1.      Memenuhi tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah.
2.      Mengetahui pentingnya kerja sama guru dan orang tua untk meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak.














BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hubungan Kerja Sama Antara Guru dan Orang Tua
Di samping keluarga kekuatan yang paling hebat yang membentuk kelakuan seorang anak ialah sekolah. Dengan beberapa cara yang jelas sekolah dapat memperbaiki penyesuaian diri anak dan mengacu pada undang-undang, atau dengan tidak sengaja, mendorongnya ke arah yang sebaliknya. Kerjasama pengawasan antara guru dan orang tua murid tersebut dimaksudkan agar aktivitas keseharian setiap murid tidak larut dalam aktivitas yang dapat mengganggu aktivitas belajarnya.
Melalui kerjasama tersebut orang tua akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang tingkat keberhasilan anaknya dalam mengikuti aktivitas disekolah. Disamping itu, orangtua juga akan mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang sering dihadapi anak-anaknya disekolah, juga dapat memperoleh informasi tentang kondisi anak-anaknya dalam menerima pelajaran, tingkat kerajinan, malas, bodoh, atau bagaimana etikanya dalam pergaulannya.
Sebaliknya, guru dapat pula mendapatkan informasi tentang kondisi kejiwaan muridnya yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya, dan keadaan murid dalam kehidupannya ditengah-tengah masyarakat dan sebagainya. Pada umunya pendidikan dalam rumah tangga bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.
Orang tua yang terdiri dari ibu dan ayah memegang peranan penting dalam perkembangan anak-anaknya. Anak yang sejak lahir selalu berada disamping ibunya akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian ibunya. Sehingga kemudian ia akan meniru atau menuruti segala yang didapatkannya. Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar banyak mengakar pada berbagai pendangan dan konsep, perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam beberapa model.

2.2. Teknik-Teknik  Kerja Sama Antara Guru dan Orang Tua
            Teknik pengelolaan kelas adalah sebuah komponen kunci dalam membantu anak-anak berkembang menjadi individu yang mandiri, yang dapat menguasai emosi mereka, membuat keputusan yang positif mengenai kegiatan-kegiatan mereka, dan belajar secara efektif. Pengelolaan kelas menyediakan sebuah dasar bagi anak-anak saat mereka mempelajari rangkaiaan perilaku social yang lazim.
            Ini merupakan sebuah proses yang memerlukan interaksi di antara guru, orang tua, dan anak-anak untuk membantunya mengerti perasaan mereka dan perasaan orang lain. Interaksi dan hubungan-hubungan positif antara anak dan orang tua sangat kritis dalam menentukan kesuksesan belajar anak. Beberapa cara kerja sama antara guru dan orang tua yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak adalah sebagai berikut :
1.      Beragam Gaya Mengasuh
Keluarga memiliki gaya yang berbeda-beda dalam berinteraksi dengan anak, dengan keluarga lain juga dengan sekolah. Beberapa keluarga mungkin bersifat formal sementara lainnya lebih santai. Faktor lainnya termasuk gaya berkomunikasi, metode penegakan, disiplin, tingkat pengawasan, posisi sosial anak-anak, dan toleransi terhadap prilaku anak. Banyak faktor yang terlibat dalam gaya mengasuh. Untuk memahami perilaku anak, para guru perlu mengenali gaya mengasuh didalam keluarga. Kondisi sekolah sangat berbeda dengan kondisi dirumah, dan sangat penting untuk mengerti serta menghormati keluarga.
Memahami gaya mengasuh juga penting saat bantuan dari keluarga diperlukan dalam menagani perilaku anak yang menyimpang di sekolah. Untuk membangun hubungan dengan keluarga anak-anak sehingga dapat memahami perilaku anak dengan lebih baik, dan membantu si anak memperbaiki perilakunya di sekolah.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memahami gaya mengasuh adalah sebagai berikut :
a)      Sikap terhadap kedisiplinan.
b)      Komunikasi diantara anggota keluarga.
c)      Peran keluarga dan sekolah.
d)     Peran di dalam keluarga
e)      Keinginan untuk bekerja dengan “orang luar”
f)       Sikap terhadap komunikasi anak.
g)      Toleransi terhadap tingkat aktivitas nak.
h)      Tingkat formalitas di dalam rumah.
i)        Pentingnya rutinitas dan jadwal.
Untuk mengembangkan kerjasama yang efektif dengan para orang tua, mengakui keberadaan dan menghormati budaya serta gaya mereka dalam mengasuh anak.
2.      Hubungan Kerja Sama
            Sering kali ada jurang pemisah antara para guru di sekolah dan keluarga. Banyak keluarga yang beranggapan bahwa para guru selalu paling tahu. Para guru kadang berkeyakinan bahwa cara merekalah yang paling tepat ata adalah satu-satunya cara. Hubungan kerja sama antara sekolah dan orang tua membuka jalan bagi penyelesaian masalah yang efektif demi pemenuhan kebutuhan anak. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan saat membangun dan membina hubungan kerja sama anatr sekolah dan keluarga adalah sebagai berikut :
a)      Mengenal anggota keluarga dalam suasana yang menyenangkan seperti dalam rapat orang tua, pertemuan dan lainnya.
b)      Focus terhadap anak dan kebutuhannya, jangan hanya mengatakan pada orang tua apa yang mereka perlu lakukan.
c)      Hormati pilihan dan nilai-nilai keluarga.
d)     Bangun sebuah hubungan saling menghormati dan percaya.
e)      Mintalah bantuan orang tua apabila si anak memiliki masalah perilaku.
f)       Pikirkan bersama dengan menggunakan proses pemecahan masalah :
1)      Definisikan masalahnya.
2)      Pikirkan sesama solusinya.
3)      Pertimbangkan berbagai solusi.
4)      Pilih sebuah solusi yang potensial.
5)      Terapkan solusi tersebut.
6)      Ulas hasilnya.
7)      Lanjutkan dengan mempertimbangkan solusi lain apabila dibutuhkan.
g)      Sadarilah bahwa keluarga adalah guru pertama bagi anak dan mereka mengenal si anak lebih baik disbanding orang lain.
h)      Bukalah wawasan mengenai sumber daya dalam masyarakat yang dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak.
Konsekuensi atas perilaku harus bersifat alami, berkaitan dengan perilaku, dan dapat segera diterapkan. Hindari terlalu bergantung para orang tua untuk memberikan konsekuensi negatif yang tidak sesuai untuk masalah perilaku social di sekolah. Orang tua dan guru perlu bekerja sama untuk memecahkan masalah perilaku, bukan emimta keluarga untuk menjadi “penegak hokum”.
3.      Berkomunikasi dengan Para Orang Tua
            Kemampuan komunikasi verbal sangat penting saat membangun persahabatan dengan para orang tua. Persahabatan dengan para orang tua sangatlah penting, binalah hubungan positif dengan para orang tua saat berbicara. Pertimbangkan beberapa hal berikut ini saat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan para orang tua :
a)      Kesan pertama berperan penting. Saat bertemu dengan para orang tua untuk pertama kali, pastikan bahwa guru bersikap menghargai dan berfokus pada anak-anak.
b)      Bila guru memerlukan lebih banyak waktu untuk berbicara secara pribadi dengan orang tua, buat jadwal yang memudahkan kedua belah pihak.
c)      Saat berbicara mengenai masalah perilaku anak, mintalah pendapan dan pandangan orang tua tentang apa yang mereka pikirkan mengenai perilaku si anak.
d)     Guru memberi kesempatan kepada orang tua untuk berbicara. Bila guru terlalu sibuk berbicara, orang tua mungkin akan berhenti mendengarkan atau tidak bisa menyampaikan respons.
e)      Jangan bersikap defensive apabila orang tua terkesan menuntut atau menuduh. Dengarkan terlebih dahulu, baru kemudian member res[ons.
f)       Sadari bahwa sangat sulit bagi orang tua untuk bebicara mengenai masalah anak mereka. Orang tua mungkin sulit menerima kritik mengenai anak mereka secar peribadi.
g)      Ketahuilah bahwa guru tidak selalu benar dan bahwa membuat kesalahan itu tidak apa-apa, begitu pula meminta maaf.
Terkadang para guru cenderung berbicara para orang tua seperti layaknya mereka berbicara kepada salah seorang murid. Ingatlah untuk “pindah jalur” dan berbicara pada orang tua selayaknya orang dewasa. Sadari bahwa guru mungkin tidak selamanya sukses dalam mengkomunikasikan mengenai anak, dan guru menbutuhkan dukungan dari pihak keluarga untuk mempebaiki perilaku si anak.

4.      Pertemuan Orang Tua Murid
            Acara pertemuan orang tua murid adalah sebuah bagian penting dalam pengalaman di sekolah. Melalui perencanaan dan komunikasi yang baik, rapat orang tua murid dapat menjadi pengalaman positif bagi guru dan orang tua murid yang pada akhirnya mendukung anak-anaknya untuk berkembang. Saat orang tua muid dan guru bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan social anak, maka baik anak, orang tua murid, guru dan sekolah mendapatkan manfaatnya. Tujuan dilakukannya pertemuan orang tua murid ini adalah agar dapat bertemu dengan para orang tua murid untuk mendiskusikan kelebihan dan kebutuhan anak-anak mereka dengan sukses.

5.      Menerapkan Proses Belajar Sampai ke Rumah
            Anak-anak bisa saja mempelajari sebuah kemampuan atau konsep tertentu di sekolah, tapi ini tidak menjamin bahwa kemampuan tersebut bisa mereka terapkan ke dalam lingkungan rumah atau masyarakat. Anak-anak juga belajar untuk “bersikap sesuai situasi”. Mereka belajar bahwa sebuah rangkaian perilaku tertentu diharapkan dalam satu situasi tertentu, sementara rangkaian perilaku lain diharapkan dalam situasi lainnya. Saat perilaku yang diharapkan di rumah dan di sekolah serupa, maka si anak mempelajari rangkaian perilaku yang konsisten, yang akan membuat mereka lebih berhasil alam lingkungan-lingkungan tersebut.

            Saat orang tua dan guru bekerja sama untuk memperpanjang proses belajar sampai ke dalam kehidupan di rumah, anak-anak akan bisa lebih mudah menerapkan apa yang telah mereka pelajri di sekolah, termasuk kemampuan social, bahasa, akademis dan pelajaran-pelajaran lainnya. Tujuan menerapkan proses belajar sampai ke rumah ini adalah untuk bekerja sama dengan orang tua dalam memastikan bahwa anak-anak dapat menggunakan kemampuan dan konsep yang mereka pelajari di sekolah, dalam lingkungan rumah, dan masyarakat.   
















BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Hubungan kerjasama antara guru dan orangtua dalam meningkatkan aktivitas belajar murid adalah Adanya kunjungan ke rumah anak didik, di undangnya orang tua ke sekolah, mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga, adanya daftar nilai atau raport. Teknik-teknik yang baik dalam melakukan kerja sama antara guru dan orang tua untuk meningkatkan kemampuan belajar dan perilaku anak adalah dengan melakukan hubungan kerja sama, beragam cara mengasuh, berkomunikasi dengan orang tua, pertemuan orang tua murid, dan menerapkan proses belajar sampai ke rumah.

3.2. Saran
Di dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak kekurangan di mana-mana. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya kesempurnaan dalam makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Hakim Nur. (Editor). (2002). Petunjuk Mendidik Anak Pedoman Bagi Orang Tua. Surabaya: Jawara.
2.      Warner, L. & Lynch, A, S. (2006). Mengelola Kelas Prasekolah; (Penterjemah: Widyananto Susanto). Jakarta: Erlangga.
3.      Muklis Kurniawan. (2011). Hubungan Kerja Sama Antara Guru dan Orang Tua dalam meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa. (Online). (http://mukliskurniawan.blogspot.com/2011/04/hubungan-kerjasama-antara-guru-dan.html)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar